1. KOMPUTASI AWAN (CLOUD
COMPUTING)
secara kata bila diterjemahkan kedalam
Bahasa Indonesia dapat berbunyi “Komputasi Awan”, namun sampai saat sekarang
ini “mungkin” belum memiliki definisi ilmiah ataupun pengartian pokok yang
jelas kecuali sebuah konsep pemahaman dalam rangka pembuatan kerangka kerja
komputasi secara online lokal (LAN) maupun global (internet) dimana terdapat
beragam aplikasi maupun data dan media penyimpanan yang dapat diakses dan
digunakan secara berbagi (shared service) dan bersamaan (simultaneous access)
oleh para pengguna yang beragam – mulai dari perseorangan sampai kepada kelas
pengguna korporasi atau perusahaan.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN CLOUD COMPUTING
- Penggunaan
Grid Computing System untuk perusahaan-perusahaan akan banyak memberikan
manfaat, baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa
manfaat tersebut antara lain :
- Grid
computing menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih
besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga
menjanjikan peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
- Grid
computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal
maupun operating cost–nya.
- Dan
beberapa hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam
mengaplikasikan teknologi grid computing adalah sebagai berikut :
- Manajemen
institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk
merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar
mendapatkan manfaat yan lebih besar bagi masyarakat luas.
- Masih
sedikitnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid
computing. Contonhya kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT
maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
CARA KERJA
CLOUD COMPUTING
Mekanisme akses ke cloud computing “mungkin” dapat
dijalankan secara beraneka ragam – mulai dari akses standar LAN maupun intranet
dengan sedikit aplikasi agen atau klien, sampai kepada akses extranet dan
internet melalui browser yang terhubung ke sebuah portal aplikasi dari penyedia
layanan cloud computing. Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam,
tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna
akhir , dimana pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan
mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada Cloud computing.
Cloud computing dapat berkembang disebabkan oleh segi
“kemudahan” penggunaan dimana pengguna akhir dengan “cukup relatif” mudah
menggunakan media LAN atau Internet melalui browser untuk mengakses dan
berkolaborasi secara bersamaan tanpa melalui proses yang “cukup” rumit.
2. KOMPUTASI GRID (GRID
COMPUTING)
Komputasi
Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi
dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala
besar. Grid computing merupakan cabang dari distributed computing.Grid komputer
memiliki perbedaan yang lebih menonjol dan di terapakan pada sisi infrastruktur
dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah suatu bentuk cluster
(gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat batasan geografi. Di
sisi lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu tempat dengan
menggabungkan banyak komputer lewat jaringan.
KONSEP GRID COMPUTING
Beberapa konsep dasar dari grid computing :
1. Sumber daya dikelola dan dikendalikan
secara lokal.
2. Sumber daya berbeda dapat mempunyai
kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh
sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan
berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
3. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan
pengguna dapat sering berubah
4. Lingkungan kolaboratif bagi
e-community (komunitas elektronik, di internet)
5. Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah
sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan
dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing
dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak
resource komputer.
CARA
KERJA GRID COMPUTING
Menurut
tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
- Sistem
tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak
berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang
digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi
tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
- Sistem
tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak
terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid
disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental,
dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar.
Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi,
otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
- Sistem
tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih,
(nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen
individu dari komputasi grid tersebut.
Kemudian
hal yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai keberadaan dari elemen-elemen
dari grid computing, elemen ini tidak bisa dilepaskan dari grid computing.
Elemen grid computing adalah berikut :
- Hardware
- Software
- Brainware
Dibalik
kemudahan setiap komputasi yang sudah ada selama ini, maka ada
kekurangan/kelemahan yang dimilikinya. Dibawah ini saya akan memberikan info
mengenai kelebihan dan kekurangan apa saja yang dimiliki oleh grid computing
ini :
- Hardware
dalam komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori,
jaringan, dan software yang di desain untuk mengelola hardware ini,
misalnya database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi,
dan sistem operasi. Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan
hardware yang berbeda memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda.
Hardware dan user grid komputing sering bersifat dinamis tergantung
penerapan grid tersebut.
- Software
merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya.
Middleware itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware
yang terletak antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai
penghubung komunikasi antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur
dasar suatu middleware adalah keamanan (security), pengaturan sumber daya
(resource management), pengaturan data (data management), dan layanan
informasi (information services). Contoh beberapa middleware adalah Globus
Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM, Unicore, dan masih banyak
contoh-contoh middleware lainnya.
- Brainware
dalam komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu
grid computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan
ilmiah. Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada
proyek-proyek sains, seperti riset genetika, fisika dan yang paling
terkenal adalah proyek SETI ( Search for Extra Terrestrial Intelligence )
atau riset pencari kehidupan di luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi
bahwa teknologi komputasi grid ini sulit di terima di kalangan non-ilmuan,
terutama di kalangan bisnis. Namun, sekarang penerapan komputasi grid telah
merambah penggunaanya bukan hanya pada proyek sains saja. Bahkan baru-baru
ini, teknologi grid computing telah di kenalkan pada dunia enterpreneur
dan mendapat banyak respon positif. Orang yang memelihara dan menggunakan
teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian penggunaannya akan
meluas pada:
§
jaringan
penelitian publik bagi para peneliti dan ilmuan;
§
layanan
(service), artinya grid computing tidak lagi hanya bersifat komputasional;
§
berbagai
institusi keuangan, seperti perbankan;
§
Service
Oriented Architecture (SOA), yaitu enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai
interface tunggal yang dapat di rekonfigurasi.
CONTOH GRID COMPUTING
a) Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di
bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang
kompleks.
b) Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi
grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.
c) Computer-Aided Drug Discovery (CADD)
Komputasi grid digunakan untuk
membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular Modeling
Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).
d) Big Science
Data grid dan komputasi grid digunakan
untuk membantu proyek laboratorium yang disponsori oleh pemerintah Contohnya
terdapat di DEISA.
e) E-Learning
Komputasi grid membantu membangun
infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran informasi dibidang
pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
f) Visualization
Komputasi grid digunakan untuk
membantu proses visualisasi perhitungan yang rumit.
g) Microprocessor design
Komputasi grid membantu untuk
mengurangi microprocessor design cycle dan memudahkan design center untuk
membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada diMicroprocessor Design Group
at IBM Austin.
VIRTUALISASI
Virtualisasi adalah Technologi yang
mentransformasikan hardware menjadi software, dimana virtualisasi memungkinkan
beberapa operating system bisa berjalan bersama pada sebuah computer sebagai
virtual machine.
Virtualisasi merupakan sebuah teknik untuk menyembunyikan
karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain,
aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Hal ini
termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem
operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai
beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat
beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server)
terlihat sebagai satu sumber daya logical.
Contoh
sederhana Virtualisasi. Jika anda adalah pengguna komputer sering, anda sudah
harus memiliki pengetahuan tentang partisi dari hard drive anda. Anda dapat
membuat lebih dari satu partisi di komputer anda. Pada Windows, partisi diberi
nama sebagai C: , D: , E: dll Kami sebut semua partisi sebagai drive terpisah.
Kita juga tahu bahwa komputer kita hanya terdiri dari satu hard drive fisik.
Drive ini adalah partisi logical dari hard drive tunggal fisik. Ini dapat
disebut sebagai Virtualisasi sebagaimana menciptakan versi virtual dari
perangkat keras tunggal.
Virtualisasi sendiri dibagi menjadi
3, yaitu:
·
Full Virtualization. Menggunakan
aplikasi khusus yang disebut Hypervisor untuk proses
virtualisasi. Hypervisor berinteraksi langsung dengan semberdaya yang
ada pada host server, Hypervisor juga menjadi jembatan antara
komputer guest dengan
komputer host. Hypervisor membagi
sumberdaya server secara independen pada setiap
komputer guest, sehingga setiap komputer guest memeliki
sistem operasi yang berbeda-beda.
·
Para Virtualization. Jenis
ini menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda. Berbeda dengan full
virtualization, host dan guest pada para
virtualizaiton dapat mengetahui keberadaan komputer virtual lain pada
server yang sama. Hypervisor disini digunakan untuk mengelola
komputer guest yang tidak memerlukan sumberdaya yang besar, karena
setiap sistem operasi menerima informasi tentang kebutuhan sistem operasi lain
yang ada pada satu komputer host.
·
Virtualization at the OS level. Tidak
menggunakan teknologi hypervisor melainkan menjalankan semua fungsi
virtualisasi pada komputer host Yang menjadi pemasalahan besar pada
implemenatasi jenis ini adalah semua komputer guest harus menggunakan
sistem operasi yang sama dengan komputer host. Sehingga jenis ini
disebut Homogen.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware.
Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya
mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat
komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas
harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja
komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat
dibandingkan investasi hardware baru.
2. Kemudahan Backup & Recovery.
Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam
1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server
tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang.
Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup
terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber
daya.
3. Kemudahan Deployment. Server virtual
dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan
mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan
mempercepat proses implementasi suatu sistem
4. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah
perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan
berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi
biaya penggunaan listrik
5. Mengurangi Biaya Space. Semakin
sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan
perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center,
ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
KERUGIAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa
dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya
jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak
bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup
secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail
over/clustering
2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi
membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk
dan mesin virtual didalamnya
3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua
server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika
hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu
menyusup kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang
ada pada server induk
DISTRIBUTED COMPUTATION DALAM CLOUD
COMPUTING
Mempelajari
tentang pengunaan terkoordinasi dari komputer secara fisik terpisah atau
terdistribusi, untuk dalam komputasi cloud dimana media dapat berjalan
bersamaan pada banyaknya komputer yang terhubung melalui media internet.
Komputasi Terdistribusi merupakan
salah satu tujuan dari Cloud Computing, karena menawarkan pengaksesan sumber
daya secara paralel, para pengguna juga bisa memanfaatkannya secara bersamaan
(tidak harus menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pelayanan), terdiri dari
banyak sistem sehingga jika salah satu sistem crash, sistem lain tidak akan
terpengaruh dan juga dapat menghemat biaya operasional karena tidak membutuhkan
sumber daya (resourches).
MAP
REDUCE DAN NOSQL (Not Only SQL)
Map
Reduce danNoSQL (Not Only SQL) adalah sebuah pemogramaan framework guna untuk
membantu user mengembangankan sebuah data yang ukuran besar dapat terdistribusi
satu sama lain. Map-Reduce adalah salah satu konsep teknis yang sangat penting
di dalam teknologi cloud terutama karena dapat diterapkannya dalam
lingkungan distributed computing. Dengan demikian akan menjamin skalabilitas
aplikasi kita.
Salah
satu contoh penerapan nyata map-reduce ini dalam suatu produk adalah yang
dilakukan Google. Dengan inspirasi dari functional programming map
dan reduce Google bisa menghasilkan filesystem distributed yang
sangat scalable, Google Big Table. Dan juga terinspirasi dari
Google, pada ranah open source terlihat percepatan pengembangan framework
lainnya yang juga bersifat terdistribusi dan menggunakan konsep yang sama,
project open source tersebut bernama Apache Hadoop.
NoSQL
adalah istilah untuk menyatakan berbagai hal yang didalamnya termasuk database
sederhana yang berisikan key dan value seperti Memcache, ataupun
yang lebih canggih yaitu non-database relational seperti MongoDB, Cassandra, CouchDB,
dan yang lainnya.
Wikipedia
menyatakan NoSQL adalah sistem menejemen database yang berbeda
dari sistem menejemen database relasional yang klasik dalam beberapa hal. NoSQL
mungkin tidak membutuhkan skema table dan umumnya menghindari operasi join dan
berkembang secara horisontal. Akademisi menyebut database seperti ini
sebagai structured storage, istilah yang didalamnya mencakup sistem menejemen
database relasional.
NOSQL
DATABASE
Nosql
adalah sebuah memcache dari bagian database sederhana yang berisi key dan
value. Database ini bersifat struktur storage dimana sistem databasenya yang
berbeda dengan sistem database relasional. Nosql tidak membutuhkan skema table
dan menghindari operasi join dan berkembang secara horizontal. Selain itu NoSQL
merupakan suatu bahasan yang jauh dari arti kata yang dibaca. Tidak berarti
tanpa sql query. Melainkan bagaimana suatu sql query digunakan seminimal
mungkin dalam suatu program database. Dengan memanfaatkan teknologi NoSQL ini,
diharapkan mampu mengurangi beban server. Selain itu, hal ini juga memudahkan
programmer dalam membuat suatu program dan proses pengembangannya. Penjelasan
lebih mengenai NoSQL database akan dijelaskan pada sub bab dibawah ini.
Database NoSQL, juga
disebut Not Only SQL, adalah sebuah pendekatan
untuk pengelolaan datadan desain database yang
berguna untuk set yang sangat besar data terdistribusi. NoSQL,
yang mencakup berbagai teknologi dan arsitektur, berusaha untuk
memecahkan masalah skala bilitas dan kinerja data
yang besar yang database relasional tidak dirancang untuk
menangani.NoSQL ini sangat berguna ketika perusahaan
perlu untuk mengakses dan menganalisis sejumlah besar
data terstruktur atau data yang disimpan dari jarak jauh
pada beberapa virtual server di awan.
Berlawanan
dengan kesalahpahaman yang disebabkan oleh namanya, NoSQL tidak melarangbahasa
query terstruktur (SQL) Meskipun benar bahwa beberapa sistem NoSQL sepenuhnya
non-relasional, yang lain hanya menghindari fungsi relasional dipilih seperti
skema tabel tetap dan bergabung dengan operasi. Sebagai contoh, daripada
menggunakan tabel, database NoSQL mungkin mengatur data menjadi objek, kunci /
nilai berpasangan atau tupel
Sumber:
Komentar
Posting Komentar